Rabu, 17 November 2021

 

TAK SEMANIS SEREALMU

Usai sudah jalan ceritaku

Setelah satu langkah resiko yang kuambil sendiri

Kini hanya tinggal rasa yang mengambang pada hari-hariku

Ingin menutup dengan indah, namun takdir berbeda dengan isi hati

Sejuk pandang tak lagi dapat terasakan kembali

Aku tau ini akan terjadi, lalu sosok siapa yang akan mengobati

Gerakan lidah yang tak bertulang, menjadi tutup pungkasnya yang tragis

Menjadi tanda bagiku, atas dikembalikannya sapu tangan warna biru pemberianku

Ruang intuisi berbanding balik, dengan ucapan terima kasih yang sering kau ucapkan padaku

Kala kau kuberi semangkok sereal yang kubeli ditoko pertigaan jalan

Pesan kecil dari setiap sereal yang kuharap terjadi, kini sirna sudah

Secuil rasa manis hanya ia rasa seketika saja, tak pernah sedikitpun membekas

Meski sekalipun aku memberikannya dengan sepiring roti, dengan resep yang sering ia pesan

Harap untuk berakhir manis, terlalu tinggi untuk ekspetasi dari kisah ini



 released: 18-november 2021

 

 

Sabtu, 05 September 2020

untuk DOI

 

Aku menemukannya diantara doa-doaku
Pada kalimat yang mengajakku untuk bertahan
Aku sangat memperhatikan setiap gerak geriknya
Menyusuri jalan hingga membuatku yakin bahwa
Dia adalah pelabuhan terkahir garis perjalanan asmaraku
Sadar atau tidak, aku mulai jatuh makin dalam pada kedua netramu
Yang membuat bayanganmu terus berputar pada hati dan pikiranku
Kamu tau tidak tentang hadirmu ?
Iya hadirmu adalah hangat dari dinginnnya angin malam
Cerah dari soraknya nestapa yang membuat aku untuk berani
Melawan dari segala rasa ketakutan dan keraguan
Sederhana saja pintaku pada sang kuasa, hanya tak ingin kamu beranjak
Dari rasa yang di hadirkan utukku dan duniaku untukmu


(ismayanti nur syamsiyah)


Kamis, 26 September 2019

CERPEN " MN Dety" PART 1


CERPEN "MN Dety"

 (pengarang sebagai tokoh utama)






Hari itu hujan kembali turun, tepat dimana hari senin tanggal tujuh januari duaributujuhbelas,
Saat itu juga aku mulai menyadari bahwa luka yang telah lama datang lagi, karena teringat kenangan bersama sang kekasih saat waktu masih pacaran, entah kenapa saat itu aku mengucapkan kata putus padahal waktu itu aku masih mencintai dia ( audia ): perempuan satu kelas saat kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri yogyakarta, tapi sekarang aku pindah di jakarta, entah aku pantas  disebut pengecut atau tidak, namun aku hanya ingin mencari suasana baru sembari move on dari audia, namun pikiranku masih tertuju pada audia, hati kecilku masih berkata bahwa audia masih mencintai aku, tiba tiba pintu terketok

“ tok tok ,surat surat dari pos “
pikirku itu paling punya rumah sebelah yang mau dititipkan di sini, tapi setelah ku tanya pada pak pos, ternyata suratnya untuk aku ,
 “ mas fadi kan ?’’ tanya pak posnya ,
 “ iya pakk saya ‘’ jawabku
 “ ini mas ada surat dari claudia fenita” kata pak pos ,

 saat itu juga aku kaget,  dan hanya menerima dengan tangan kosong  sembari tanda tangan di kertas penerima, aku langsung bawa surat itu ke kamar dan sedikit demi sedikit kubuka secara perlahan, tapi baru setengah ku buka aku sedikit ragu dan begitu berat, ku tutup kembali surat itu ,lalu coba kubuka kembali surat itu, namun terdengar suara pintu,

 “bang...” panggil adikku ,
”iya ,abang di sini’ jawabku
 “bang dicari sama mamah tuh ‘’ jawabnya
 “iya ,ntar abang turun” jawabku , sebelum turun ke bawah aku menyelipkan surat ke laci meja belajar,
Setelah ke bawah bertemu mamah
“bang ,anterin mamah ke pasar sebentar , “ kata mamah
 “iya mah“ sahutku

Setelah ganti pakaian dan siap naik montor matic lalu ke pasar tradisional , sambil menunggu mamah di pasar aku menunggu mamah di kedai kopi langganan

“bang kopi satu “ pintaku
 “siap bos’’ jawab pemilik kopi
Sambil ngasih kopi satu gelas “kenapa mas bos, kok rautnya wajah mukanya bingung gitu” tanya mas tole (pemilik kopi)
“ jadi gini mas , tiba tiba claudia ngirim surat ‘’ jawabku
 “bentar bentar claudia mantanmu yang pernah lu ceritain “ sahut mas tole
Belum sempat ku jawab balik , kembali mas tole tanya lagi
“isinya apa bro ? tanyanya
‘’ belum sempat ku baca mas ole” jawabku dengan agak sedikit lemas
“mending lu minum kopi dulu ‘’ saran dar mas tole
Selepas minum kopi gue cerita ke mas tole, (gue sudah anggap mas tole layaknya saudara gue)
“jadi gini mas, audia mantan gue , tiba tiba ngirim surat ke gue ,dan gue belum buka surat itu, kalo perasaan gue sebenarnya masih sakit atas selingkunya dia , tapi hati gua masih cinta sama dia , ‘” sahutku
“ya elah bro, buka aja kali, ga usah drama lah, tinggal buka aja , isinya apa, siapa tau penting , “ jawabnya
“ya  nanti aku coba buka isi surat itu bang “ jawabku
Belum habis kopi yang ku seduh tiba tiba mamah udah balik,
“ fadi , ayo balik , cepat “ jawab mamah dengan tergesa gesa
“lho ada apa mah, ada copet? Tanyaku pada mamah
“udah ayo balik” sahut mamah dengan cepat
Sambil jalan menuju montorku , gue bilang ke mas tole dengan suara lantang,” bang besok gua bayar ya “ bilangku
“oke brooo’’ jawabnya
Sambil jalan menaiki montor ku tanya pada mamah ,
“ada apa mah, tumben mamah balik cepet “ tanyaku pada mamah yang ga begitu dengar karena suara montor yang keras
Sampai di rumah , mamah terburu buru masuk kedapur ,aku pun mengikuti mamah ,sambil bertanya
“mah, mamah baik baik kan , apa mamah di ganggu preman, atau di copet” sahutku (belum selesai tanya pada mamah , mamah lgsg bilang
“mamah ketemu claudia” jawab mamah dengan nada keras
Saat itu juga aku diam dan langsung naik kekamar, ku buka laci kamar , dan langsung kubuka surat itu tanpa pikir panjang , karena sudah di hantui rasa penasaran , surat yang bertuliskan ,


“”” teruntuk fadi,””
   Hi, di apa kabar ? untuk pertama kalinya kakiku menginjak tanah jakarta , saat itu juga , aku ingat kamu, rasa sesalku , rasa bersalahku masih ada pada diriku, fadi, aku ingin minta maaf , atas apa yang ku lakukan padamu , aku memang bodoh , ga seharusnya aku menduakan kamu , perihal aku dapat alamatmu ini , kamu tak perlu tahu , yang aku inginkan , aku ingin ketemu sama kamu, aku ingin bener bener ketemu sama kamu , ini nomerku yang baru ,089746972341 , kalau kamu ga keberatan kamu hubungi aku di nomer itu , banyak perihal yang harus aku jelaskan ,salam teman
 “” Claudia”””

Setelah membaca aku bergegas menemui mamah yang ada di kamarnya,
“mah , fadi masuk ya, “pintaku sambil mengetok pintu kamar mamah
“iya ,masuk aja” jawab mamah ,
Baru masuk ke kamar , mamah sudah tau maksudku masuk ke kamar mamah,
“kamu pasti ingin tau , mamah tadi sama claudia bicara apa saja,? “ tanya mamah
“iya mah,” jawabku dengan nada agak sedikit pelan ,
“ mamah tadi belanja ayam, dari belakang mamah ,kedorong sama orang , mamah jatuh , mamah di tolongi sama claudia ,” jawab mamah
“terus mah “ tanyaku lagi dengan penasaran
“iya mamah , langsung pergi saja , boro boro ngobrol ,mamah ngucapin terima kasih saja lupa, “ jawab mamah
“sementara claudia mengambil belanjaan mamah yang jatuh, mamah langsung pergi begitu saja tanpa pikir panjang “ lanjut mamah

“sekarang mamah tanya sama kamu , kamu masih suka dengan audi,? “ tanya mamah dengan nada serius

“eeee...” jawabku dengan sedikit ragu
Padahal aku sudah berusaha membenci tapi hati yang paling dalam mengatakan bahwa aku masih sayang dengan audia ,(itulah kata hatiku) ,

Ini soal kebodohan bahwa di mana aku dulu terlalu mencintai claudia bahkan sangat sangat mencintai claudia ,sehingga membuat aku tak mengenal lagi untuk membuka pintu hatiku untuk perempuan lainya, ya perempuan lain itu adalah ratna haruming, aku biasa menyapanya ratna  (teman kampus gw di salah satu universitas negeri jakarta, ) ratna orangnya nggak terlalu baik ke semua orang, tapi ia akan baik ke beberapa orang, termasuk gw, karena ratna sendiri memang suka denganku , tapi sampai saat ini, bahkan detik ini, aku masih mencoba untuk mencintai dan membuka hati lagi untuk ratna, meskipun ia tau bahwa aku belum mencintainya, tapi aku menyayanginya sebagai teman dan menghargai perasaanya .

Terdengar suara pintu ,
“bang , buka ada tamu tuh “..suruh mamah sambil teriak di ruang dapur yang dekat dengan ruang tamu ,
“iya mah..” balasku
Setelah menuju pintu depan ku buka pintu dan ternyata ada ratna ,
“ratna..?tumben ke sini” tanyaku
“hi .. Di. Iya aku ini bawa kue kesukaan mamahmu , mamahmu ada ?” ...jawabnya
ada.., di dapur lagi masak,” kataku

Sambil menuju dapur (ratna) ,dalam hatiku, ini anak pasti mau cari muka sama mamah, tapi agh sudahlah toh mamah sudah tau yang sebenarnya tentang aku dan ratna,
“tante apa kabar..? sambil meletakkan kuenya dan langsung cipika cipiki dengan mamahku,
“hai ratna .. wah makasih lho kuenya, tau aja tante lagi pengen makan kue,”sahut mamah
“lagi ngapain ini tant,?”
“ini masak semur gulai kesukaan fadi dan afina(adik gw)”
“boleh aku bantuin ngga tant?”tanya serius ratna
“boleh dong sayang ..” balas mamah
Dan merekapun masak , sementara gw yang kembali ke kamar terus terpikir tentang audia, ingat ya, terpikir bukan memikirkan, hehe, yang terpikirkan di benak gw adalh ketika gw pergi ke jakarta, jujur dari hati yang paling dalam, gw nyesel pergi ke jakarta untuk pelarian yang menyebabkan nyokap,adik juga harus ikutan pindah, tapi di sisi lain gw hanya manusia laki-laki yang juga bisa sakit hati, dan buat gw untuk move on ,bukan hanya menggunakan kata sekedar tapi bener bener harus move on , lantas apa kabar dengan gw, toh sampe saat ini gw ga bisa ngelupain audia, mungkin audia bisa menjadi mantan terindah untuk gw, atau bisa jadi gw balikkan lagi sama audia, entahlah semua masih menjadi rahasia Tuhan,
Selepas itu afina manggil dari lantai bawah,
“bang....makan di panggil mamah tuh..”teriak dengan kencang adik gw
Memang adik gw suaranya kenceng, sehingga ia di juluki dalam keluarga
Loudly voice,wkwk
“iya dek..’’
Sambil turun dari kamar , gw nyelipin itu surat di saku celana gw, entah kenapa gw ga mau  ninggalin surat itu di kamar, apa ini tanda bahwa aku masih mencintai audia, yang dua tahun ndak ketemu, lalu kenapa audia baru mau menjelaskan ini semua sekarang,
“makan bang.. ini gulainya yang masak mamah dan ratna lho,,’’ sahut mamah
“agh tante aku kan Cuma bantuin.’’ Jawab ratna dengan merendah ,
“bang setelah ini kamu ajakin ratna jalan ya.?’’
“eh ga usah tante, kayaknya fadi sibuk deh..’’sahut ratna
Sementara itu gw diam, karena kalau gw nolak mamah pasti marah, kalo bilang iya pasti kepaksa deh gw,
“gimana fadi..’’tanya mamah lagi
“ya terserah mah..”jawabku dengan lemah
Setelah makan mamah langsung nyuruh gw untuk ganti pakaian dean ngajak ratna untuk jalan-jalan, tak lupa gw selipkan surat itu di saku celana gw,entah mengapa gw ingin bawa surat itu, entah naluri gw, atau emang pengen bawa surat aja, entahlah :v.
Lepas dari itu gw ngajak ratna jalan – jalan, emang kala itu gw belum punya mobil, jadi gw nebeng ratna, dan posisi itu juga gw belum bisa nyetir mobil, saat itu juga ratna celetuk ngomong,
“ di, lu gw latih nyetir mobil mau ga ya, ..”
“eee...sambil diam” jawabku    dalam hati gw kalo latihan nyetir mobil pasti ratna sibuk, jadi ga bakalan nanya perasaan gw sekarang,
“oh boleh..gw malah terima kasih..”jawabku setelah mikir dalam hati, eh mikir kok dlam hati, hehe

Selepas itu gw dan ratna cari jalanan yang agak sepi, ya di Taman Tebet, soalnya kalo siang itu taman pasti lgi sepi, beda lagi kalo sore atau pagi hari, pasti rame anak ABG yang lagi nongki, kalau ga tau istilah nongki, sono carilah di mbah google, hehe,

Ratna begitu dengan sabar dan raut muka bahagia, kala itu seperti di sinetron ketika gw latihan nyetir dan megang setir, ga sengaja kesentuh tangannya ratna, dan kala itu juga kita saling hadapan, mungkin kalo disinetron, itu dibuat slow motion, hehe
“eh sory rat.. gw ga maksud kok..”
“oh iya gpp, santai aja kali di, namanya latihan ya kek gini, “ jawabnya dengan muka antara suka dan malu, dan saat itu juga gw tahu kalo ratna bener bener cinta sama gw, ya walaupun dia ga pernah bilang kayak gitu, namun gw sebagai cowok, ya lumayan peka lah dengna ekspresinya ratna tadi.

“kalo belok, kurangi aja di masuknya,” perintahnya
“oh ya, kayak nyetir motor ya,” celotehku
Dan kau tahu saat itu jg gw langsung handal nyetir mobil, entah keajaiban apa yang di berikan Tuhan ke gw, hehe

“fad minum dulu ya ?” tanyanya “ntar depan parkir “
“oh ya , siap’’ jawabku

Setelah ada PKL es , gw dan ratna langsung turun dan minum
“ Mang esnya dua ya” pintaku
“siap mas bos...’’ jawab mang es dengan suara lantangnya
‘’ duh si bapak suaranya lantang amat ya..” celetuk ratna
“mungkin si mang es, seneng kita beli esnya..”

Setelah gang beberapa menit, kurang lebih lima menit es jadi
“eh di(kepotong omongan ratna karena es sudah datang)”
“mangga mas mbak..” ucapan mang es
“iya mang...(sahut kita berdua dengan nada dan bicara yang pas)
“wah kalian kompak ya, mang es jadi inget anak dan istri di kampung...” jawab mang es
“mang maaf ya, kita di sini bukan untuk dengerin cerita mamang yang kangen ...” nyolotku
“oh ya maaf mbk, mas , silakan di minum” ucap mang es dengan merendah sambil balik ke gerobaknya
Saat itu entah mengapa aku menjadi agak sensitif. Apa mungkin karena audi, pikiranku terus terbayang bayang audi, padahal disampingku ada ratna yang sangat tulus sayang padaku,

Rabu, 25 September 2019

#Brokenheart PUISI


I65 (terbelenggu restu)

Malam ini.....

Rasa Kerinduanku  terlalu menderu

Ingin segera aku datang ke hadapan orangtuamu

Untuk mengatakan hal yang sedang aku rasakan

Namun izin restu dari orangtuamu masih  tabu

Perlahan tapi pasti, kata rutin yang sering kau ucapakan padaku

Aku tak ingin sekisah dengan pepatah cinta tak harus memiliki

Meski nanti tubuh tak kuat  untuk melangkah jauh lagi

Tetapi langkah untuk menutup kisah ini dengan indah

Menjadi pecutan segala prioritasku untuk tetap bertahan

Jika akhir dari segala perjalanan ini adalah tidak

Aku tak memikirkan langkah apa yang kuambil nantinya setelah semua berlalu

Seutuh rasaku akan tetap untukmu hingga tiada lagi aku di dunia





  “ TAK SEMANIS SEREALMU ” “ Usai sudah jalan ceritaku “ Setelah satu langkah resiko yang kuambil sendiri “ Kini hanya tinggal rasa ya...